Jumat, 26 Agustus 2011

MODUL WIDYA DHARMA STIE

MODUL BAHASA INDONESIA






OLEH
Nata Margareta, S.Pd





Perguruan Tinggi ASM
Pontianak
Tahun Ajaran 2011 / 2012





Program Studi Sekretaris














Tujuan Perkuliahan
1.  Mahasiswa dapat berkomunikasi secara efektif dan  efisien.
2.    Mahasiswa mampu menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia
3.    Mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan intelektual, serta kematangan  emosional dan sosial.
4.   Mahasiswa mampu membuat kalimat efektif.
5.  Mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dalam penulisan tugas akhir (Karya Ilmiah, makalah dan Skripsi) dengan baik.
Buku yang Digunakan

1. Inilah Bahasa Yang Benar I, II, III karangan J.S. Badudu. Gramedia.Jakarta. (1996,1994)
2. Cakrawala Bahasa Indonesia II. Karangan J.S.Badudu. Gramedia.Jakarta.(1992).   
4. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Karangan Pamusuk Eneste. Gramedia.Jakarta. (1995).
5. Komposisi. Karangan Gorys Keraf. Nusa Indah. Ende. (1984)
6. Diksi dan Gaya Bahasa. Karangan Gorys Keraf. Gramedia. Jakarta.(1996).
7. Argumentasi dan Narasi. Karangan Gorys Keraf. Gramedia.Jakarta.(1997).
8. Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Karangan Harimurti Kridalaksana. Gramedia. Jakarta. (1994).
9. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Karangan Dendy Sugono. Puspa Swara. Jakarta. (1998).
10. Enam Langkah Jitu Agar Tulisan Anda Makin Hidup dan Enak  Dibaca. Karangan Wahyu Wibowo.     Gramedia.Jakarta. (2002).
11. Seni Menggayakan Kalimat. Karangan A. Widyamartaya. Kanisius. Yogyakarta. (1995).
12. Pedoman EYD. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas. Bandung. 2001
Tugas Mahasiswa
Tugas Individu
  (a) 1 Minggu Sebelum UTS “membuat makalah  
        tentang Pengajaran Bahasa Indonesia”
  (b) 1 Minggu Sebelum UAS “Membuat
        Outline Skripsi Sederhana Berkaitan dengan tugas akhirmu”
  (c) Latihan-Latihan
Tugas Kelompok
              Membuat makalah (dijilid dan dalam bentuk power point). Materi disesuaikan dengan bahan yang sudah ditentukan.
Format Penulisan Tugas Individu 1
Cover depan/Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan (Latar Belakang,Masalah,Tujuan,Manfaat)
Bab II Kajian Pustaka (Teori-teori yang digunakan)
Bab III Pembahasan Masalah
Bab IV Penutup (Kesimpulan dan Saran)
Daftar Pustaka

           (Tulisan font 12, Times New Roman,Kertas A4,Spasi 2) ukuran kertas 4,4,3,3
Format Tugas Individu 2
Cover depan/Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan (Latar Belakang,Masalah,Tujuan,Manfaat)
Bab II Kajian Pustaka (Teori-teori yang digunakan)
Bab III Metode Penelitian (Bentuk Penelitian,Alat dan Bahan,Teknik dan alat pengumpul data,Teknik analisis data)
Bab IV Penutup (Kesimpulan dan Saran)
Daftar Pustaka

(Tulisan font 12, Times New Roman,Kertas A4,Spasi 2) ukuran kertas (4,4,3,3) Format Penulisan Tugas   Kelompok
Cover depan
Bahasan materi
Daftar Pustaka
Dijilid dan Power Point
           (Dipresentasikan)

           (Tulisan font 12, Times New Roman,Kertas A4,Spasi 2) ukuran kertas (4,4,3,3)
                


Evaluasi

            Nilai minimal C
            A                                 -- (100 – 80)
            B                                  -- (79 – 70)
            C                                 -- (69 – 50)
            D                                 -- ( > 49 )
            TL                                -- ( Tidak Lengkap)
Kreativitas                    -- 10 %
Nilai Tugas                   -- 20 %
Nilai Mid Semester       -- 30 %
Nilai Ujian Akhir           -- 40 %

Materi Diskusi
1.      EYD (huruf kapital,huruf miring,penulisankata, Penulisan Singkatan,dan akronim)  (tampil 1)
2.      EYD (Penulisan angka, lambang bilangan penulisan unsur serapan, tanda baca)  (tampil 2)
3.      Bentuk dan Makna (fonem,morfem,kata, dan frasa) (tampil 3)
4.      Bentuk dan Makna (pembagian jenis kata,makna, dan perubahannya) (tampil 4)
5.      Diksi (ketepatan memilih kata,gaya bahasa dan idiom) (tampil 5)
6.      Kalimat (Unsur kalimat dan pola kalimat dasar) (tampil 6)
7.      Kalimat (jenis kalimat dan kalimat efektif) (tampil 7)
8.      Alinea/Paragraf (struktur paragraf/alinea dan persyaratan alinea/paragraf) (tampil 8)
9.      Alinea/Paragraf (jenis alinea/paragraf dan pengembangan alinea) (tampil 9)
10.  Topik, Judul dan Kerangka Karangan (tampil 10).
11.  Penulisan Karangan (mengarang dan karangan,karakteristik karangan ilmiah,semiilmiah,dan nonilmiah) (tampil 12).
12.  Penulisan Karangan (penulisan karangan ilmiah) (tampil 13)




PEMBAHASAN
                          Pentingnya Bahasa
  1. Bahasa adalah lambang bunyi bermakna yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
  2. Bahasa menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita masing-masing. (dipakai sehari-hari, penelitian para ilmuwan)
  3. Ada dua cara manusia berkomunikasi {verbal(melalui bahasa)-lisan/tulisan-,nonverbal(bukan bahasa)-simbol,isyarat,sirene,kentongan,morse}
                   Hakikat Bahasa
  1.  Bahasa Bersifat Arbitrer (mana suka)
  2. Bahasa bermakna
                        Fungsi Bahasa
  1.  Sebagai alat komunikasi.
  2. Sebagai alat mengekspresikan diri.
  3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
  4. Sebagai alat kontrol sosial.
  5. Sebagai alat untuk berpikir (logika bahasa)
6.      Ekspresi diri (bahasa ingin menyatakan sesuatu dalam hati kita,untuk memaklumkan keberadaan kita). Unsur yang mendorong diri kita (menarik perhatian,ingin melepaskan tekanan emosi)
  1. Komunikasi (untuk merumuskan maksud, hal yang kita rasakan, pikirkan dan kita ketahui kepada orang lain)
  2. Alat kontrol sosial (usaha untuk mempengaruhi tingkah laku dan tindak-tanduk orang lain) 












Ragam Bahasa
           

 

  1. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang disampaikan melalui bahasa lisan. (percakapan sehari-hari)
  1. Ragam tulis adalah ragam bahasa yang disampaikan melalui bahasa tulis.
  1. Ragam formal adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi.
  2. Ragam semiformal adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak begitu resmi, namun tidak juga nonformal.
  3. Ragam nonformal adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi, misalnya dalam percakapan sehari-hari.
  4. Alat integrasi (pembauran) dan adaptasi sosial (berhubungan dengan masyarakat,berkenalan dengan orang lain)
Pengertian
 Laras Bahasa adalah kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian bahasa.

             Bahasa yang digunakan untuk menulis karangan ilmiah disebut laras ilmiah.
                                                              Bidang hukum             à laras hukum
                                                              Bidang kedokteran                 à laras kedokteran.
                


                                    Laras Bahasa
     
Bidang/Laras
Sifat
Nonilmu(Nonilmiah)
Ilmu(Ilmiah)
Hukum


Bisnis


Sastra

Kedokteran
Dia dihukum karena melakukan penipuan dan penggelapan.
Setiap agen akan mendapatkan potongan khusus.
Jalan cerita sinetron itu membosankan.
Ayan bukan penyakit menular.
Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.

Setiap agen akan mendapat rabat khusus.

Alur cerita sinetron itu membosankan.
Epilepsi bukan penyakit menular.

          Bagan Penggunaan alat Bahasa lisan dan tulisan
          
Cara Berkomunikasi
Keunggulan
Kelemahan
* Secara Lisan
     Contoh kegiatan
       berbicara
       berpidato
       berdiskusi
       berdebat
(1) belangsung cepat.
(2) sering dapat
     berlangsung tanpa
     alat bantu.
(3) kesalahan dapat
     langsung dikoreksi.
(4) dapat dibantu
     dengan gerak
     tubuh
     dan mimik muka.
(1) Tidak selalu
      mempunyai bukti 
      autentik.
(2) dasar hukumnya
      lemah.
(3) sulit disajikan
      secara
      matang/bersih.
(4) mudah
     dimanipulasi.
Secara tulis
contoh kegiatan
      menulis surat
      menulis laporan
      menulis artikel
      menulis makalah
(1)  mempunyai bukti
      autentik (berupa
      tulisan)
(2) dasar hukumnya
      kuat.
(3) dapat disajikan
      lebih
      matang/bersih.
(4) lebih sulit
     dimanipulasi.
(1) berlangsung
      lambat.
(2) selalu memakai
      alat bantu.
(3) kesalahan tidak
     dapat langsung
     dikoreksi.
(4) tidak dapat dibantu
     dengan gerak
     tubuh dan mimik
     muka.

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang dapat dipahami maknanya oleh komunikan/bahasa yang komunikatif.

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menggunakan ejaan yang disempurnakan/bahasa baku sesuai dengan kaidah.
Contoh.
1. Berapa harga ikan tongkol itu satu kilo ?
2. Berapa **** satu kilo?
                                                                         EYD
Ejaan merupakan seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya, sehingga terbentuklah keseragaman dan keteraturan bentuk dalam berbahasa. EYD mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ini sebagai bentuk penyempurnaan ejaan-ejaan sebelumnya seperti Ejaan Van Ophuijsen dan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi).

                      Perubahan Pemakaian Huruf dalam Tiga Ejaan
                        
Ejaan Yang Disempurnakan
(16 Agustus 1972)
Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)
(1947 – 1972)
Ejaan Van Ophuijsen (1901 – 1947)
khusus
Jumat
yakni
payung
cucu
sunyi
chusus
 Djum’at
jakni
pajung
tjutju
sunji
choesoes
Djoem’at
ja’ni
pajoeng
tjoetjoe
soenji


Ruang Lingkup EYD
Pemakaian huruf
Penulisan huruf
Penulisan kata
Penulisan unsur serapan
Pemakaian tanda baca.

          Pemakaian Huruf
       Abjad
 Vocal
 Konsonan
 Pemenggalan
 Nama diri
 Penulisan Huruf
 Huruf miring
 Huruf kapital
        Penulisan Kata
 Kata dasar
 Kata turunan
 Kata ulang
 Gabungan kata
 Kata ganti
 Kata depan
 Kata sandang
 Partikel
 Singkatan dan akronim
 Angka dan lambang bilangan
                                                               Latihan I
  1. Jelaskan mengapa suatu bahasa dikatakan sangat penting dalam kehidupan manusia !
  2. Bagaimana pendapat saudara mengenai peribahasa yang mengatakan bahwa “Bahasa itu lebih tajam dari pedang” !

Pilihan Kata (Diksi)
Diksi adalah hasil dari upaya memilih kata secara tepat yang akan digunakan sebagai alat komunikasi.
Hal-hal yang perlu dikuasai adalah:
  1. Penguasaan terhadap sejumlah kosakata
  2. Pemahaman terhadap makna kata (harfiah, denotatif, konotatif)
                         Pemilihan kata yang tepat sesuai dengan situasi kebahasaan yang dimasuki (usia, status sosial,  tingkat pendidikan, profesi, dll.)
Mahasiswa seharusnya telah memiliki paling tidak 30.000 kosakata.
                  Sumber kosakata:
  1.  Kamus: kata disusun secara alfabetis (jenis kata, makna kata, sinonim kata, contoh pemakaian kata)
      2.   Tesaurus: kata disusun berdasarkan sistem tertentu (sesuai dengan bidang bahasan). Di dalam tesaurus  ditemukan: etimologi kata, makna kata, antonimnya. 
  1. Buku-buku ilmiah: (kata-kata kajian dalam bidang ilmu tertentu)
  2. Media massa
            a.  elektronik: radio, televisi, internet, e- mail
            b.  cetak: koran, jurnal, majalah, buletin,dsb.
      5.  Manusia (sesuai dengan profesinya masing-masing) 
             penyelia   = observer, supervisor, pengawas
Cenayang = seseorang yang memiliki indera ke-6
 kasatmata = dapat dilihat oleh mata
 berpulang, mampus, meninggal  mati, tewas, gugur, wafat/mangkat,  
 agung, besar, akbar, raya,
 gemuk, gendut, gembrot
 kurus, langsing, ceking, kerempeng
      Syarat pemilihan kata:
  1. Dapat membedakan makna denotatif dan makna konotatif
  2. Dapat membedakan pemakaian kata-kata yang hampir sama maknanya.
  3. Dapat membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.
            Contoh:
            intensif, insentif; interferensi, intervensi, inferensi; karton, kartun; preposisi, proposisi, proporsi; koperasi,  korporasi
      4.  Dapat memahami makna kata-kata yang abstrak. Contoh: kebahagiaan, keadilan, kebijaksanaan
      5. Dapat menggunakan kata penghubung yang berpasangan secara tepat. Contoh:
            antara … dan …                              (dengan)
            tidak …    tetapi…                            (melainkan)
            baik …     maupun …                        (ataupun)
            bukan …  melainkan…                      (tetapi)
       6. Dapat membedakan kata umum dan kata khusus
            Contoh: kata umum: membawa
            Kata khusus: menjinjing, mengangkut, memikul, menggendong,  memapah
Gaya Bahasa, Idiom dan Ungkapan Idiomatik
 Gaya Bahasa (rangam bahasa) merupakan cara seseorang/seni berbahasa untuk mengungkapkan maksudnya.
 Ada orang yang mengungkapkan maksudnya melalui lambang(metafora) dan ada yang menekankan kehalusan (majas eufemisme, litotes dll)
      Ada 6 Faktor Yang Mempengaruhi Tampilan Bahasa Seseorang  
  1. Cara dan media komunikasi (lisan,tulis,langsung,tidak langsung,media cetak,elektronik)
  2. Bidang ilmu (Filsafat,sastra,hukum,teknik,kedokteran,pendidikan)
  3. Situasi (resmi,tidak resmi)
  4. Ruang atau konteks (seminar,kuliah,ceramah,pidato)
  5. Khalayak (usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial)
  6. Tujuan (emosi, diplomasi,humor,informasi)
Idiom
             Idiom adalah ungkapan bahasa yang artinya tidak secara langsung dapat dijabarkan dari unsur-unsurnya (Moeliono,1984:177). Unsur-unsur idiom tersebut tidak bisa dipisahkan.Contoh gulung tikar, adu domba, muka tembok.
Ungkapan Idiomatik
             Ungkapan idiom adalah ungkapan berupa frasa yang kedudukannya di bawah idiom, hanya berprilaku idiom. Contoh (disebabkan oleh, sesuai dengan, bergantung pada, dibacakan oleh, dll.)Contoh yang keliru (disebabkan karena, sesuai, terdiri, bergantung,diperuntukkan untuk,dll)
Kalimat
              Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat yang intonasinya menunjukkan bagian itu sudah lengkap dengan makna. Syarat minimal sebuah kalimat adalah memiliki subjek dan predikat. Intonasi final di dalam kalimat tulis dilambangkan dengan tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru.
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis/peran kata/jabatan kata. Unsur-unsurnya adalah :
subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), keterangan (K)

1.      Subjek (S)
      Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu, atau suatu hal yang menjadi pokok/pangkal pembicaraan.
Subjek biasanya diduduki/diisi oleh:
      Kata benda: Ayahku notaris.
      Frasa kata benda: Meja dosen diperbaiki
      Klausa: Yang berbaju batik mertuaku.
      Frasa verbal: Berjalan kaki menyehatkan tubuh
            Membangun jalan layang sangat mahal.
  1. Predikat (P)
            Predikat adalah bagian kalimat yang menyatakan tindakan, keadaan, sifat, situasi, status, ciri atau jati diri seseorang
            Predikat biasanya diduduki oleh:
1.      Kata kerja: Anjing menggonggong.
2.      Frasa verbal: Ibu sedang tidur siang.
3.      Kata sifat: Ibu tirinya cantik.
4.   Kata benda:  Kami mahasiswa.
      5.   Frasa nominal: Robby mahasiswa STIMIK
            6.   Kata bilangan: Anak Pak Amat lima.
       3.  Objek (O)
            Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.Objek umumnya diduduki/diisi oleh:
             Kata benda:  Arsitek itu merancang bangunan, Frasa nominal: Penyanyi itu menyanyikan lagu
             daerah.
Kalimat yang mempunyai objek umumnya kalimat yang predikatnya berupa kata kerja transitif.
Kata kerja intransitif tidak memerlukan kehadiran objek.Contoh: Ibu sedang memasak di dapur.(intransitif)
Ibu sedang memasak sayur di dapur. (transitif), Tamunya pulang. (intransitif)

  1. Pelengkap (Pel)
            Pelengkap (komplemen) adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Letak pelengkap di belakang   predikat yang berupa verba.Pelengkap biasanya berupa nomina, frasa nominal, frasa adjektival, frasa preposisional.
             Contoh:
             Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.  (S-P-Pel)
      Ayah menjadi ketua RT.(S-P-Pel)
      Pancasila merupakan dasar negara kita.(S-P-Pel)
Jika di dalam satu kalimat terdapat objek dan pelengkap secara bersamaan, maka pelengkap diletakkan setelah objek dalam kalimat tersebut.
       Contoh:
  1. Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer (+) {S-P-O-Pel}
            Pengagumnya dibacakan Sutardji puisi kontemporer. (-)
  1. Maya mendongengkan Raysa cerita jenaka.(+)
            Raysa didongengkan Maya cerita jenaka.(-)
  1. Ibu itu mengirimi anaknya uang.(+)
            Anaknya dikirimi ibu itu uang. (-)
      4. Paman membelikan anaknya rumah mungil. (+)
            Anaknya dibelikan paman rumah mungil. (-)
      5. Dian mengambilkan adiknya air minum. (+)
            Adiknya diambilkan Dian air minum. (-)
  1. Bapak membelikan menantunya mobil baru. (+)
            Menantunya dibelikan bapak mobil baru. (-)
 5. Keterangan (K)
            Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya.
      Unsur keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat manasuka, dapat di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Keterangan umumnya diisi oleh frasa nominal, frasa preposisional, adverbia, atau klausa.
      Contoh:
      1.    Malam minggu yang lalu kami pergi ke Kakap.
  1. Kami dua minggu lagi akan berangkat ke Brunai Darusalam.
  2. Mereka melakukan penelitian tiga bulan yang lalu.
                        Jenis-jenis keterangan:
  1. Tempat (di, ke, dari, [di] dalam, pada)
  2. Waktu (pada, dalam, se-, sebelum, sesudah, selama, sepanjang)
  3. Alat (dengan)
  4. Tujuan (supaya, agar, untuk, bagi, demi)
  5. Cara (dengan, secara, dengan cara, dengan jalan)
  6. Penyerta (dengan, bersama, beserta)
  7. Similatif (seperti, bak, bagaikan, laksana)
  8. Penyebaban (karena, sebab)
  9. Kesalingan (satu sama lain [resiprokal])
                       Pola Kalimat Dasar
Kalimat dasar tipe S-P
Kalimat dasar tipe S-P-O
Kalimat dasar tipe S-P-Pel
Kalimat dasar tipe S-P-Ket
Kalimat dasar tipe S-P-O-Pel
Kalimat dasar tipe S-P-O-Ket
                Contoh pola  dasar dalam kalimat
      Lina tersenyum (S-P)
AC Milan mengalahkan Bercelona (S-P-O)
Negara kita berlandaskan hukum (S-P-Pel)
Amien Rais tinggal di Yogyakarta (S-P-Ket)
Mahasiswa mengirimi jaksa agung ayam betina. (S-P-O-Pel)
Mereka memperlakukan saya dengan sopan. (S-P-O-Ket)
     
                      Jenis Kalimat
         Jenis kalimat menurut jumlah klausanya.
   Jenis kalimat menurut fungsinya.
   Jenis kalimat menurut kelengkapan unsurnya.
   Jenis kalimat menurut susunan subjek predikatnya.
         Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya
                 Kalimat Tunggal
         Kalimat yang mempunyai satu klausa. (kalimat nominal, kalimat ajektival, kalimat verbal, dan kalimat numeral)
                Kalimat Mejemuk
         Kalimat yang terbentuk dari gabungan dua atau lebih kalimat tunggal. (kalimat menjemuk setara dan kalimat  majemuk bertingkat)
         Kata penghubung kalimat majemuk setara
     







         
Jenis Hubungan
Fungsi
Kata Penghubung
Penjumlahan
Menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa dan proses
dan, serta, baik, maupun
Pertentangan
Menyatakan bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa pertama bertentangan dengan klausa kedua
tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihan
Menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan
atau
Perurutan
Menyatakan kejadian yang berurutan
lalu, kemudian

Penghubung antar klausa kalimat majemuk bertingkat
Jenis Hubungan
Kata Penghubung
Waktu
Syarat
Tujuan
Konsesif
Pembandingan
Penyebaban
Pengakibatan
Cara/alat
Kemiripan
Kenyataan
Penjelasan
Hasil
Sejak,sewaktu,sementara,setelah,sebelum,ketika,hingga.
Jika,andaikata,apabila,bilamana,kalau
Agar,supaya,untuk, biar.
Walaupun,meskipun,sungguhpun.
Seperti,bagaikan,daripada, ibarat.
Sebab,karena,oleh karena
Sehingga,maka
Dengan, tanpa
Seolah-olah
Padahal,sedangkan
Bahwa
makanya


Jenis kalimat menurut fungsi Isinya
Kalimat berita (deklaratif)
Kalimat tanya (interogatif)
Kalimat perintah (imperatif)
Kalimat seru (eksklamatif)

   Jenis Kalimat Menurut Kelengkapan Unsurnya  disebut kalimat lengkap (kalimat mayor)
   Kalimat yang memiliki unsur kalimat yang lengkap disebut kalimat tidak lengkap (kalimat minor)
   kalimat yang tidak legkap unsur-unsur pembentuknya, misalnya Awas !, angkat tangan !, Dilarang masuk.
  Jenis kalimat menurut susunan subjek predikatnya
  Kalimat versi
Kalimat inversi adalah kalimat yang P-nya mendahului S sehingga membentuk pola P-S.

KALIMAT EFEKTIF
            Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga  dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pembaca atau pendengar dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis atau penuturnya.
            Menurut Drs. Sarwadi dkk, kalimat efektif adalah kalimat yang sanggup menyampaikan pesan pembicara/penulis kepada pendengar/pembacanya, persis seperti yang dimaksudkannya. Pesan hendaknya dapat diterima dengan mudah, lengkap, jelas dan kalimat yang menjadi wahanya secara segar dan menarik.
              Syarat Kalimat Efektif
1.      Kesatuan
      Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Kalimat boleh panjang, boleh pendek yang penting dalam kalimat itu hanya terdapat satu ide pokok.
Contoh kalimat yang tidak mengandung kesatuan:
a. Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
b. Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit.
      c. Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan  memberi pengarahan kepada pegawai baru.
2.      Kepaduan
   Yang dimaksud dengan kepaduan adalah terdapatnya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk   kalimat.
       Contoh kalimat yang unsurnya tidak padu:
  1. Saya punya rumah baru saja diperbaiki
  2. Dia punya harga mahal sekali.
  3. Tentang kelangkaan minyak tanah mendapat penjelasan para konsumen.
  4. Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi anggaran daripada proyek itu.
  5. Kepada setiap pengendara mobil harus memiliki SIM.
  3. Keparalelan (kesejajaran)
                Keparalelan dalam kalimat adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata atau frasanya di dalam kalimat. Misalnya yang dirinci adalah kata kerja, maka semua perincian tersebut harus menggunakan kata kerja.

     Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah:
  1. Demikian agar Ibu maklum, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
  2. Dalam rapat itu diputuskan tiga hal pokok, yaitu peningkatan mutu produk, memperbanyak waktu penyiaran iklan, dan memasarkan yang lebih gencar.
  3. Proses penyelesaian pembangunan gedung itu meliputi pemasangan lampu, memasang leding, pengecatan tembok, dan menata perabot yang diperlukan. 
  1. Penekanan
          Penekanan adalah suatu perlakuan khusus dengan menonjolkan  bagian kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
Cara-cara yang digunakan untuk memberi perlakuan khusus, yaitu:
  1. Dengan meletakkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat.
  2. Dengan pengulangan kata (repetisi)
  3. Dengan melakukan pengontrasan kata kunci.
  4. Dengan menggunakan partikel penegas.
      Contoh:
  1. Pada minggu kedua bulan Desember kita akan mengikuti ujian akhir semester ganjil.
  2. Kita akan mengikuti ujian akhir semester ganjil pada bulan Desember
  3. Ujian akhir semester ganjil akan kita tempuh pada bulan Desember.
  4. Saudara-saudara, kita tidak suka dibodohi, tidak suka dikhianati, dan tidak suka ditipu.
      5.  Penduduk lebih menyukai tempat tinggal yang permanen daripada yang bersifat sementara.
      6)  Andalah yang harus bertanggung jawab.
 4.  Kehematan
      Yang dimaksud dengan kehematan   adalah menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat bukan berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat memperjelas makna sebuah kalimat. Hemat dalam hal ini berarti ekonomis, maksudnya tidak menggunakan kata secara mubazir
5.      Kelogisan
      Yang dimaksud dengan kelogisan adalah mengupayakan agar ide kalimat masuk akal/rasional. Logis artinya bahwa kalimat itu mengandung pola pikir yang sistematis (teratur).
Contoh kalimat yang tidak logis:
1)      Kepada Bapak Direktur waktu dan tempat kami persilakan.
2)      Karena lama tinggal di Afrika, kulit anaknya hitam legam.
3)      Dengan mengucap syukur kepada Tuhan, selesailah makalah ini tepat pada waktunya. 
                  Ciri-ciri Kalimat Efektif
      Kalimat disusun berdasarkan tuntutan struktur bahasa baku.
Kesatuan pikiran yang terkandung harus utuh dan lengkap.
Hubungan antar kalimat harus jelas
Hubungan antar kalimat harus logis
Setiap kata dalam kalimat harus memiliki fungsi tertentu.
Pemilihan kata-kata harus cermat dan tepat.
Bahasanya harus sesuai dengan ragamnya.
Harus ada variasi (diksi, urutan kata, bentuk kalimat, perumpamaan dan perbandingan, panjang pendeknya kalimat).
Jangan menggunakan kalimat yang bertele-tele.
Pengunaan kata sambung dalam kalimat harus tepat.
                    Alinea atau Paragraf
                    Alinea adalah satuan bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat. Sebuah  alinea atau paragraf harus memperhatikan kesatuan dan kepaduan. Kesatuan adalah seluruh kalimat dalam alinea membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan adalah seluruh kalimat dalam alinea itu kompak, saling berkaitan dan mendukung gagasan tunggal alinea.
      contoh :
                  Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti makanan dan daun-daunan yang umumnya basah. Sampah anorganik yang sulit membusuk,misalnya plastik,kaca,logam,kain dan karet.
                     Struktur Alinea
Kalimat topik “kalimat yang berisi ide pokok/ide utama alinea”.
Kalimat penjelas “kalimat yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama alinea.”
Ciri-ciri topik (kalimat lengkap, mengandung masalah yang bisa diuraikan menjadi sebuah penjelasan,memiliki arti yang jelas, dapat dibentuk tanpa kata sambung)
                    Ciri kalimat penjelas
Kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (makna).
Kalimatnya akan jelas bila berhubungan dengan kalimat lain.
Sering memerlukan kata sambung.
Isinya berupa rincian,keterangan,contoh, atau kalimat lain yang mendukung kalimat topik.
                       Persyaratan Alinea
     Kesatuan alinea (alinea yang keseluruhan kalimatnya membicarakan satu ide pokok)
     Contoh.
                  Pekerjaan saya sehari-hari adalah guru komputer, saya mempelajari komputer dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan Clinton sehari-hari adalah Presiden Amerika. Melalui perjuangannya ia berhasil menjadi presiden. Amerika adalah negara kaya, di Amerika perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan maju dengan pesat.
             Kepaduan Alinea/koherensi
            Alinea yang koherensi adalah alinea yang kalimatnya logis.


   
 
       Tugas:Perbaikilah Kalimat Berikut
1)      Kepada Bapak Direktur waktu dan tempat kami persilakan.
2)      Karena lama tinggal di Afrika, kulit anaknya hitam legam.
3)      Dengan mengucap syukur kepada Tuhan, selesailah makalah ini tepat pada waktunya
4)      Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
5)      Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi anggaran daripada proyek itu.

                          Prosedur Penyusunan Skripsi
Pembuatan Desain Penelitian (Outline)
Penyusunan dan Masa Bimbingan
Setelah Penyusunan
Tata tertib sidang skripsi/komprehensif
      Pembuatan Desain(Outline)
      Penulisan skripsi jika mata kuliah wajib c
Topik skripsi berkaitan dengan mata kuliah yang diambil. Minimal nilai b


Format lengkap desain (outline)
Desain dibuat setelah registrasi skripsi dalam KRS
Desain dikumpulkan kepada Ketua Prodi untuk dinilai kelayakan judul dan isi.
Desain skripsi yang sudah disetujui akan dibuatkan SK pembimbing.
           



ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR HUKUM NEWTON UNTUK MATA PELAJARAN FISIKA






SKRIPSI

OLEH
FREDY
080007
LAMBANG
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
WIDYA DHARMA
PONTIANAK
2009
                         
Pakai disc
Penulisan judul ukuran huruf 14, spasi 1,bold
Nama kita ukuran huruf 14,bold.

                Format Desain
     (Cover depan, Daftar isi dan kata pengantar)
A. Judul Penelitian                         
B. Latar Belakang
C. Permasalahan
D. Pembatasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Kerangka Pemikiran
H. Hipotesis (kalau ada)
I.   Sistematika Penulisan
Daftar Pustaka
Lampiran (kalau ada)
  Penyusunan dan Masa Bimbingan Skripsi
      Masa penyusunan/bimbingan skripsi ±6 bulan
Jadwal disepakati bersama antara mahasiswa dan dosen.
Kegiatan bimbingan skripsi dibuktikan dengan tanda tangan doseb pembimbing utama dan pembimbing pembantu.
                       Setelah Penyusunan
Pengumpulan soft cover
Ujian Skripsi
Setelah ujian skripsi
                        
                                                    Skripsi
Karya ilmiah dan hasil penelitian ilmiah yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka memenuhi persyaratan akademik dalam suatu perguruan tinggi

      



      Bagian Awal Skripsi
Halaman Judul
Judul tulisan hendaknya dinyatakan secara ringkas, jelkas dan menggambarkan tema atau deskripsi pokok dari penelitian yang dilakukan. Judul yang panjangnya lebih dari satu baris disusun berbentuk piramuda terbalik dan diketik satu spasi, huruf besar, ditulis lengkap tanpa ada bagian yang disingkat

Halaman Persetujuan
      Halaman ini merupakan lembaran persetujuan dari Dosen Pembimbing bahwa skripsi yang bersangkutan telah selesai, dan disetujui pula oleh Ketua Program Studi. Pada halaman ini juga terdapat pengesahan oleh Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika.

      Abstraksi
      Abstraksi merupakan ringkasan atau inti dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan. Jumlah halaman   untuk abstraksi adalah 1 halaman

      Kata Pengantar
      Kata Pengantar berfungsi untuk menerangkan permasalahan yang dibahas, pemilihan judul, alasan pembahasan topik tersebut. Di dalam kata pengantar juga dijelaskan tujuan penyusunan Skripsi tersebut, cara pendekatan yang digunakan dan kekhususan-kekhususan teretentu dari Skripsi tersebut. Pada akhir kata pengantar berupa ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu yang telah berjasa atau telah membantu dalam penyusunan tersebut. Umumnya kata pengantar tidak lebih dari dua halaman.

      Daftar Isi
      Daftar isi merupakan identifikasi bagian-bagian dari skripsi dan untuk melihat hubungan antara bagian yang satu dengan yang lainnya. Daftar isi juga memberi petunjuk tentang judul setiap bab, judul sub bab beserta nomor halamannya

      Daftar Tabel/Grafik/Diagram/peta (jika ada)
      Halaman yang memuat daftar dari tabel/grafik/diagram/peta yang terdapat di dalam Skripsi dan disusun dengan memberi nomor urut
  
      Bagian Tengah

      Bab I PENDAHULUAN
      Latar Belakang Penelitian
      Penelitian dilakukan jika ada masalah atau persoalam. Salah satu indikasi terjadinya masalah adalah jika misalnya sesuatu yang terjadi yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginan (misalnya, ketidakakuratan data persediaan dikarenakan sistem komputerisasi yang digunakan belum menghasilkan data laporan persediaan barang yang akurat)
      Beberapa contoh masalah yang bisa diangkat menjadi topik penulisan skripsi antara lain:
-         Mata Pelajaran Matematika yang kurang diminati anak Sekolah Dasar
-         Kekurangtahuan siswa mengenai objek-objek tata surya
-         Mata Pelajaran Kimia dengan berbagai susunan rumusnya
-         Pemetaan daerah-daerah strategis
-         Keamanan data pada jaringan komputer

       Permasalahan
       Masalah dirumuskan dalam kalimat pertanyaan
      
       Pembatasan Masalah
    Ruang lingkup penelitian harus dibatasi karena terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya dengan menyebutkan
    jenis variabel yang akan diteliti, di mana, kapan dan bagaimana.

    Tujuan Penelitian
     Pada umumnya tujuan penelitian adalah untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian

     Manfaat Penelitian
     Manfaat hasil penelitian yang harus diungkapkan penulis, antara lain manfaatnya bagi objek dan subjek penelitian (responden), manfaatnya bagi si peneliti sendiri, manfaatnya bagi rekan mahasiswa yang bersangkutan, manfaatnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan, atau manfaatnya bagi masyarakat/lingkungan/pemerintah dan almamaternya.

     Kerangka Pemikiran
     Teori yang relevan
     Teori yang digunakan sebagai landasan adalah teori yang relevan dengan objek dan variabel yang akan diteliti. Misalnya, teori pengajaran perlu diuraikan jika peneliti ingin mengetahui pengaruh media komputer terhadap peningkatan nilai siswa.
      Sebagai contoh, jika mahasiswa akan membangun suatu sistem informasi persediaan barang, maka pada bagian kerangka teori berisi uraian buku teksa mengenai kriteria suatu sistem persediaan barang yang baik, dan beberapa topik yang perlu diterangkan, misalnya mengenai pengolahan data terdistribusi dan fasilitasnya serta alat penangkap gambara dari rekoder video dengan komputer maka pada beberapa bagian kerangka teori menjelaskan tentang konvensi sinyal video seperti PAL dan NTSC, spesifikasi interface adan monitor untuk definisi/pengertian cukup 1-2 sumber. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan dalam menjelaskan teori tidak hanya berhenti pada definisi saja, tapi perlu ada penjabarannya misalkan karakteristiknya, jenis-jenis, tipe-tipe dan sebagainya.
      Contoh  : Penulisan Kerangka Pemikiran tidak sama seperti penulisan Landasan Teori pada Bab II, walaupun dalam Kerangka Pemikiran memuat teori-teori dari pakar, teori tersebut hanya sebagai dasar atau ide dari materi penulisan.

      Hasil penelitian sebelumnya (jika ada)
      Hasil penelitian sebelumnya dapat meliputi hasil penelitian baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Hasil penelitian yang dipublikasikan dapat diperoleh dari jurnal-jurnal ilmu pengetahuan (seperti jurnal ilmu komputer, sistem informasi, atau teknologi informatika) dan hasil penelitian lanilla yang sudah diterbitkan.. hasil penelitian yang tidak dipublikasikan dapat diperoleh di perpustakaan, seperti penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa atau dosen.

      Metode Penelitian
      Komponen metode penelitian dalam penulisan skripsi meliputi:
a)      Rancangan Penelitian
b)      Definisi Operacional variable dan Pengukuran (jika ada)
c)      Metode Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data (jika ada)
- Instrumen Penelitian
      - Sampel
d) Teknik analisi data
e) Teknik Perancangan sistem

Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian meliputi seluruh proses dan pelaksanaan suatu penelitian. Dalam pengertian yang lebih spesifik, rancangan penelitian mengacu pada suatu prosedur dan analisis data.
Pada pokoknya, racanan penelitian dapat dibedakan menjadi:
-         Desain Penelitian Eksploratif
-         Desain Penelitian Deskriptif atau
-         Desain Penelitian Hubungan Kausal (Eksperimental)
                    Desain penelitian eksploratif digunakan untuk memformulasikan suatu masalah atau mendefinisikan masalah penelitian secara lebih akurat.
         Contoh, Joko mahasiswa STMIK Widya Dharma Program Studi Sistem Informasi, Semester VIII, ingin mengetahui mengapa Adobe PhotoShop banyak dipergunakan oleh percetakan, sementara masih bnayak program aplikasi sejenis yang beredar di pasaran. Dalam hal ini, Andrew memerlukan penelitian awal atau pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang spesifik mengapa program ini begitu banyak ipergunakan. Andrew lalu melakukan kajian-kajian data sekunder dan melakukan beberapa wawancara dengan beberapa pengguna program ini. Jenis desain penelitian seperti ini digolongkan ke dalam penelitian eksploratif.
            
    











        Cindy, mahasiswi STMIK Widya Dharma Program Studi Sistem Informasi semester VIII, sedang menulis Skripsi. Tujuan penelitiaanya adalah untuk mengetahui komposisi demografis mengenai pengguna telpon seluler merek ”ABC” dan persepsi mereka tentang kelebihan dan kelemahan telepon seluler merek tersebut. Hasil dari penelitian akan direprenstasikan secara visual dalam bentuk pemetaan. Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif.

         Abriyono, Mahasiswa STMIK Widya Drama Program Studi Teknik perangkat Lunak Semester VIII,  meneliti pengaruh teknologi 3 G terhadap teknologi telepon seluler. Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian hubungan kausal.
.
         Desain penelitian Skripsi pada umumnya menggunakan desain deskriptif atau desain hubungan kausal. Namun demikian, penelitian eksploratif dengan menggunakan metode studi kasus sering dipakai untuk penelitian-penelitian di bidang keuangan dan akuntasi.

         Defini Operasi Variabel dan pengukuran (jika ada)
                      Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian harus didefinisikan secara operasional, artinya konsep atau pengertian yang abstrak dari variabel tersebut harus dieliminir agar dapat atau mudah diukur.

          Metode Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data (jika ada)
                    Umumnya data dikumpulkan dengan menggunakan teknik sampling. Data ini masih merupakan data mentah, lalu diolah kemudian disajikan atau diringkaskan dalam bentuk tabel atau grafik. Pengumpulan data merupakan kegiatan mencatat peristiwa/kejadian, karakteristik/atribut suatu objek penelitian atau pencatatan nilai variabel. Data historis diusahakan minimal tiga tahun terakhir berturut-turut (idealnya minimal lima tahun berturut-turut (idealnya minimal lima tahun berturut-turut) dan disesuaikan dengan tingkat urgensi ketersediaan data dengan permasalahan yang diteliti.
                   Pengolahan data dimaksudkan untuk memperoleh ringkasan data yang umumnya berbentuk angka (kuantifikasi), berdasarkan data mentah dengan menggunakan kriteria tertentu, misalnya menghitung jumlaj, rata-rata, persentasi, dan berbagai nilai koefisien, seperti koefisien variasi, determinasi dan regresi.
                  Tabel yang digunakan, bisa berbentuk tabel satu arah, dua arah, atau tiga arah. Begiru pula dengan grafik yang digunakan: grafik garis, grafik batang, lingkaran (pie chart), pictogram, histogram, ogive, dan sebagainya. Pembahasan atau analisis dapat dilakukan antara lain dengan membaca tabel atau grafik.umumnya untuk melihat perbedaan beberapa hal pada suatu saat tertentu.

         Instrumen Penelitian
                   Instrumen penelitian harus diidentifikasi dalam penulisan skripsi: apakah menggunakan metode pertanyaan (kuesioner) atau observasi. Kuesioner adalah suatu metode terstruktur dalam pengumpulan data yang tediri dari serangkaian pertanyaan, tertulis atau verbal (untuk keperluan penulisan  skripsi biasanya dilakukan          

1 komentar: