Sabtu, 20 Agustus 2011

CARA MEMBACA CEPAT

Meningkatkan Kecepatan Membaca



            Kehadiran buku di tengah-tengah siswa  sudah menjadi kebutuhan yang urgensi pada erasekarang. Melalui buku siswa dapat mencari informasi dan dapat mengolahnya sesuai dengan perkembangan  masa sekarang. Buku dapat dikatakan sebagai jendela yang digunakan untuk menjawab segala perubahan dan tantangan zaman.
            Siswa malas membaca disebabkan beberpa factor diantaranya pengaruh televisi. Keberadaan televisi lebih bertendensi pada acara hiburan yang menimbulkan kemalasan dan siswa lerlena dengan kehadiran televise tersebut. Kurangnya kesadaran siswa akan manfaat membaca. Siswa yang malas membaca kerapakali mendapat kesulitan dalam perkembangan baik itu pelajaran maupun perkembangan dunia luar dapat diibaratkan seperti  katak yang berada dalam tempurung. Jarang membaca bearti dekat dengan ketidaktahuan, kurangnya pengenalan diri dan peneguhan diri berimplikasi mudahnya terprovokasi.
            Siswa yang tidak gemar membaca bisa juga disebabkan factor lingkungan. Pengaruh lingkungan berpeluang membentuk seseorang menjadi  malas. Orang tua yang gemar membaca tentunya akan mempengaruhi anaknya untuk membaca pula. Membaca dapat menjadi hobi yang rutin dilakukan sehingga menjadi suatu kegiatan yang dapat membuat seseorang kecanduaan.
            Membaca dapat memberikan sumbangan  pemikiran. Siswa yang memiliki kegemaran membaca tentunya lebih peka terhadap perkembangan lingkungan. Siswa mampu menghubungkan pelajaran-pelajaran secara kontektual. Perkembangan siswa lebih terarah melalui suatu proses membaca melalui membaca siswa dapat mempraktikan hal-hal yang diketahui sebagai respon positif sehingga Siswa lebih dewasa menentukan pilihan-pilihan hidup  nantinnya.
            Kegemaran membaca siswa masih minim khususnya di Kal-Bar, menurut survey………………………………………….Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum menyediakan waktu untuk kegiatan membaca,
            Kurangnya minat baca siswa, berdampak pada lambatnya siswa membaca dan memperoleh informasi. Minat baca siswa dapat dikembangkan dengan membiasakan diri membaca yang dimulai dengan bacaan-bacaan yang ringan dan disenangi. Pada saat membaca kecepatan membaca sangat berpengaruh, karena dengan membaca cepat tentunya banyak informasi yang didapat dalam waktu yang singkat pula.
            Membaca cepat dapat dilakukan dengan cara, Pertama pada saat membaca tidak dianjurkan menunjuk setiap isi bacaan, Kedua, pada saat membaca mulut dalam keadaan tertutup tidak mengeluarkan suara agar lebih konsentrasi. Ketiga, pada saat membaca posisi tubuh dalam keadaan yang rileks dan tenang. Keempat, membaca per kalimat. Kelima, mencari ide pokok atau masalah utama pada setiap paragraf. Keenam, membaca dengan menggerakan bola mata secara cepat dan terarah pada setiap pergantiann kalimat. Ketujuh, tidak dianjurkan menggulang dari awal jika ketinggalan dalam membaca agar kecepatan membaca dapat terlatih.
            Standar kecepatan membaca dikelompokkan menurut umur dan jenjang pendidikan. Kecepatan membaca antara 100 – 150 kata per menit dikelompokan pada kecepatan membaca normal pada tingkat SD (Sekolah Dasar) berusia 9 – 12 tahun. Kecepatan membaca antara 150 – 200 kata per menit dapat dikelompokan pada jenjang pendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama) berusia 11 – 15 tahun. Kecepatan membaca 200 – 250 kata per menit dapat dikelompokkan pada jenjang pendidikan SMA (Sekolah Menengah Atas) berusia   15 – 19 tahun. Kecepatan membaca 250 – 350 kata per menit dapat dikelompokkan  pada jenjang pendidikan perguruan tinggi. Kecepatan membaca dapat melebihi batas normal  pada umumya, tergantung kemampuan siswa melatih kecepatan membaca.
            Kecepatan membaca dapat dilatih melalu beberapa tahapan Pertama, siswa menyediakan waktu membaca minimal 30 menit setiap harinya. Kedua, siswa menceritakan kembali atau mereview ulang isi bacaan sambil menghitung presentasi pemahaman isi bacaan. Ketiga, menghitung kecepatan membaca dengan rumus

      Jumlah Kata
______________________X Presentasi Pemahaman

Kecepatan Membaca (Detik)

            Kecepatan membaca dapat ditingkatakan dengan peran aktif berbagai pihak selain dari siswa, pendidikan juga memegang peranan penting. Fasilitator dapat menerapkan kegiatan membaca cepat di sekolah. Sebagai langkah awal mengajak siswa gemar membaca.
            Pemerintah menyediakan perpustakaan keliling sebagai langkah awal untuk mensosialisasikan gemar membaca. Budaya membaca dapat dimulai dari pengenalan-pengenalan awal. Memasang spanduk, atau slogan di tempat-tempat umum atau fasilitas umum. Angka putus sekolah di KAL-BAR  cukup memprihatinkan, kita setuju bahwa memperoleh pengetahuan tidak hanya melalui pendidikan formal namun dapat dilakukan sepanjang hayat. Tersedianya perpustakaan di setiap kelurahan dapat membantu masyarakat khusunya masyarakat tidak mampu. Dengan demikian setiap kalangan  dapat menikmati membaca  dan memperoleh ilmu pengertahuan secara luas.  
            Akhirnya bahwa, kecepatan membaca dapat mengubah paragdima berpikir. Pada awalnya tidak gemar  membaca berubah menjadi Gemar menbaca. Melalu keterampilan  kecepatan membaca  yang dimiliki tentunya siswa dapat membaca dalam  waktu yang singkat dengan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya. Membaca bearti memperkaya diri dengan informasi dan perkembangan teknologi.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar