Jumat, 02 September 2011

Materi 6


Paragraf
a.     Ciri paragraf
b.     Manfaat paragraf
c.     Syarat Pembentukan Paragraf (Kesatuan dan Kepaduan)
d.     Letak Kalimat Utama dalam Paragraf
e.     Pengembangan Paragraf
1)     Teknik Menyusun Paragraf
2)     Pengembangan Isi Paragraf

   Pengertian Paragraf
       Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain yaitu alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. Atau dengan kata lain paragraf adalah suatu penuangan ide penulis dan hanya kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang saling berkaitan dan hanya memiliki suatu topik atau tema. Paragraf juga bisa disebut sebagai karangan singkat.
Paragraf berfungsi memudahkan pembaca dalam mengikuti jalan pikiran penulisnya. Dalam prinsipnya cara membuat paragraf adalah dengan menyusun kerangka penulisan dengan sedetilnya agar memudahkan penjelasan dan menghindarkan dari penjelasan yang berulang-ulang.

Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf
Dalam paragraf yang baik, harus terdapat dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.
a. Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, perlu ditata secara cermat kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu sendiri agar tidak satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Jika ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.
b. Kepaduan Paragraf
Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
Unsur kepaduan dapat dibangun dengan memperhatikan :
§      Repetisi
pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
§      Kata Ganti
kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Contoh :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau,mereka, nya.
§      Kata Transisi
kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam – macam Transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f.  berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan.

c. Kelengkapan Paragraf
Syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.

Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti.
Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.

2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
Contoh
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.

3. Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

MACAM-MACAM POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
A. Teknik Menyusun Paragraf
Dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek / kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu: (a) urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. (b) urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
(a) Urutan ruang
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan ini sering digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga ketat oleh kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh di sebelah kanan raung kandalini mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut juga pamujan karena ditempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.

(b) Urutan waktu
Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 2000, saat ia baru lulus dari sekolah menengah atas. Yang pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga ia dapat bergabung dengan klub Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 2004 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 2008, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.

3 komentar:

  1. bgai mna dengan cara menyusun skripsi bu/mbak Nata????
    perkenalkan nama saya Fredic kirana
    saya mahasiswa UNTAN,,, ^O^

    BalasHapus