Jumat, 02 September 2011

Materi 5


Kalimat Efektif
a.     Kesepadanan dan Kesatuan
b.     Kesejajaran
c.     Penekanan dalam Kalimat
d.     Kehematan
e.     Kevariasiaan

PENDAHULUAN
                                                                                                                          
A.  Latar Belakang
Dewasa ini bahasa berperan penting bagi manusia. Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa bunyi suara atau tanda atau isyarat atau lambang yang dikeluarkan oleh manusia untuk menyampaikan isi hatinya kepada manusia lain. Pembelajaran bahasa mancakup empat aspek ketrampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca. Keempat hal tersebut mendapat porsi seimbang dan dilaksanakan secara terpadu. Aspek-aspek ketrampilan ini harus digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan tujuan siswa bisa dan terbiasa berkomunikasi, yaitu melalui latihan – latihan dan praktik kebahasaan .Pembelajaran bahasa pada saat sekarang ini belum mencapai penguasaan kegiatan berbahasa khususnya menulis dan berbicara yang menekankan aspek efektif. Efektif dimaksudkan kegiatan berbahasa yang benar dan baik. Benar sesuai dengan kaidah atau tata bahasa yang berlaku. Baik mudah dipahami oleh mitra tutur (komunikatif).
Kegiatan belajar mengajar disekolah pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia belum mampu mencapai berbahasa yang efektif. Guru lebih menekankan pada kebiasaan merasa berhasil apabila sudah mengajarkan keempat kemampuan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca.
Berdasarkan hasil observasi kami diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar di kelas terutama dalam materi kalimat efektif pemahaman siswa tergolong rendah. Siswa di dalam menjawab soal-soal yang berkaitan dengan kalimat efektif masih banyak yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata, yaitu enam. Siswa kurang memahami dan menganalisis kesalahan-kesalahan di dalam soal berdasar ciri-ciri kalimat efektif. Di samping, itu guru tidak memperhatikan siswa. Banyak siswa yang gaduh, bercanda dengan teman sebangku, konsentrasi tidak terfokus sehingga siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Di dalam pembelajaran yang berkaitan dengan kalimat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa guru tidak berusaha menerapkan strategi pembelajaran lain, guru tetap menerapkan strategi ceramah.
Berdasarkan data yang di dapatkan, maka penulis berniat membuat makalah berjudul “Penggunaan Kalimat Efektif yang Baik”.

B.  Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan dari maksud penelitian, maka kami mengadakan pembatasan masalah menjadi beberapa aspek sebagai berikut:
1.     Apa itu kalimat efektif ?
2.     Bagaimana penggunaan kalimat efektif yang benar dan baik ?
3.     Bagaimana penerapan kalimat efektif di lingkungan masyarakat ?

C.  Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.  Mengetahui maksud dari kalimat efektif.
2.  Mengerti akan syarat-syarat dalam menggunakan kalimat efektif yang benar dan baik.
3.  Mengerti akan penggunaan kalimat yang efektif dalam kehidupan sehari-hari.

D.  Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna bagi penulis maupun masyarakat luas. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Bagi Penulis
Bagi penulis penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang  diperoleh. Serta penelitian ini merupakan salah satu syarat yang diajukan untuk memenuhi nilai tugas terstruktur mata kuliah Bahasa Indonesia bagi penulis.
2.     Bagi Masyarakat
Diharapkan pada masyarakat agar memahami penggunaan kalimat efektif yang baik dan benar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.
Tulisan akan lebih efektif jika di samping kalimat-kalimat yang disusunnya benar, juga gaya penyajiannya (retorikanya) menarik perhatian pembacanya. Walaupun kalimat-kalimat yang disusunnya sudah gramatikal, sesuai dengan kaidah, belum tentu tulisan itu memuaskan pembacanya jika segi retorikanya tidak memikat. Kalimat akan membosankan pembacanya jika selalu disusun dengan konstruksi yang monoton atau tidak bervariasi. Misalnya, konstruksi kalimat itu selalu subjek-predikat-objek-ketengan, atau selalu konstruksi induk kalimat-anak kalimat.

B.  Penggunaan Kalimat Efektif yang Benar
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan dan kesatuan struktur, kesejajaran bentuk, ketegasan atau penekanan makna, kehematan kata, dan kevariasian bahasa.
1.     Kesepadanan dan Kesatuan Struktur
Kalimat efektif harus menunjukkan suatu kesatuan gagasan atau satu ide pokok dimana subjek, predikat dan unsur lainnya saling mendukung dan membentuk kesatuan tunggal. Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa untuk mendukung gagasan atau ide yang dikandung, untuk itu yang harus diperhatikan;
a.    Setiap kalimat utama harus memiliki subjek dan predikat.
Contoh : Mereka membicarakan masalah batas studi
Kalimat diatas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S di isi oleh kata mereka, fungsi P di isi oleh kata membicarakan, dan fungsi O di isi oleh frase masalah batas studi.
b. Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat.
Contoh ; Ia meninggalkan kelas ketika kuliah sedang berlangsung.
Ide pokok dari kalimat di atas adalah ia meninggalkan kelas.
Apabila ide pokok yang di maksud adalah kuliah sedang berlangsung maka kalimat diatas menjadi “Kuliah sedang berlangsung, ketika ia meninggalkan kelas
c. Penggabungan kalimat dengan kata hubung dan atau kata yang (kata dan untuk menghasilkan kalimat yang setara, sedangkan kata yang untuk menghasilkan kalimat dengan klausa bertingkat).
Contoh ; Ujian berlangsung selama dua minggu. – Ujian dimulai pada 4 April 2011
Kalimat diatas digabungkan menjadi kalimat berikut;
Ujian yang dimulai pada 4 April 2011 berlangsung salama dua minggu. (atau)
Ujian berlangsung selama dua minggu dan di mulai pada 4 April 2011.

2. Kesejajaran Bentuk
Kesejajaran bentuk adalah penggunaan bentuk bahasa atau konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial, dapat juga dikatakan sebagai kesejajaran pengungkapan ide-ide dalam suatu kalimat.
Contoh ; Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali pasukan AS dari Filipina       akan mempercepat perwujudan cita-cita segenap bangsa Filipina. (atau)
Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya kembali pasukan AS dari Filipina akan mempercepat terwujudnya cita-cita segenap bansa Filipina.
Kalimat pertama diatas diisi oleh kata benda yang berupa penghapusan, penarikan, dan perwujudan, sedangkan kalimat kedua diisi oleh kata kerja yang berupa dihapuskannya, ditariknya,  dan  terwujudnya.

3. Ketegasan atau Penekanan Makna
Untuk mencapai ketegasan atau penekanan dalam suatu kalimat, kita harus memperhatikan posisi bagian yang diutamakan. Hal ini dapat ditempuh dengan,
a.     Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat.
        Contoh ; Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada kesempatan yang lain.
b.     Mengulang gagasan yang penting.
Contoh ; Untuk menambah iklim yang sejuk di negara kita maka perlu kesadaran moral, kesadaran politik, kesadaran agama, kesadaran bermasyarakat, dan kesadaran berbudaya.
c.     Mempertentangkan gagasan yang satu dengan yang lain.
Contoh ; Perusahaan menghendaki perbaikan secara menyeluruh bukan setengah-setengah.
d.     Menekankan gagasan yang penting dengan partikel-lah.
Contoh ; Kitalah yang bertanggungjawab atas kejadian itu.

        4. Kehematan Kata
Dalam menyusun tulisan ilmiah, diharapkan seorang panulis dapat berhemat dalam pemakaian kata, frase, atau bentuk-bentuk bahasa yang lain. Kehematan ini menyangkut gramatik dalam makna kata.
Kehematan dapat ditempuh dengan cara;
a.    Menghindari pengulangan subjek kalimat.
Contoh ; Mereka naik pentas begitu mereka tiba. (ada pengulangan S)
Mereka naik pentas begitu tiba. (tanpa pengulangan S)
b.   Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan tahun dalam hubungannya dengan nama hari tanggal, bulan, dan tahun.
Contoh ; Pemberontakkan itu meletus pada tanggal 30 bulan September tahun 1965.
Kalimat tersebut diperbaiki sebagai berikut.
Pemberontakan itu meletus pada 30 September 1965.

c.   Menghindari pemakaian hipernim
Contoh ; Pakaiannya berwarna merah menyala.
Pakaiannya merah menyala.(hemat)
d.   Menghindari pemakaian kata penghubung yang berlebihan.
Contoh ; Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga.
Walaupun sakit, ia berangkat juga.
e.   Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (kata-kata yang memiliki makna sama)
Contoh ; Kita haru belajar dari jepang agar supaya dapat maju dan berkembang.
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju dan berkembang. (Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat maju dan berkembang.)

f.       Kevariasian Bahasa
Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan menjemukan, diperlukan adanya variasi. Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara barikut;
Contoh ;
Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton)
            Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa. (variatif)
Variasi dalam pembukaan kalimat frase keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan di awal kalimat.
            Contoh ; Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.
Penggunaan frase verbal
Contoh ; Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.
Penempatan klausa anak kalimat
            Contoh ; Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit.

5. Penggunaan Kalimat Efektif dalam Kehidupan Sehari-hari
Ketika membuat suatu tulisan, karangan, ataupun membuat suatu bagian yang lebih sederhana dari karangan yaitu kalimat, kita sering menghadapi banyak persoalan. Salah satunya adalah apakah kalimat yang kita buat itu efektif atau tidak, sehingga pembaca bisa memahami apa yang ingin kita ungkapkan.
Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut.
Terdapat beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat yang efektif yaitu pleonaisme (pemakaian kata yang berlebihan), kontaminasi (kesalahan penggunaan imbuhan), kesalahan dalam pemilihan kata, bahkan pengaruh dari bahasa asing ataupun daerah. Inti dari kesalahan penggunaan kalimat efektif adalah tdak memenuhi syaratnya suatu kalimat untuk dijadikan kalimat yang efektif oleh masyarakat.


LATIHAN

Perbaiki kalimat-kalimat teks di bawah sehingga menjadi kalimat-kalimat yang efektif,  termasuk yang menyangkut segi bentuk dan kosa kata, segi struktur dan kelogisan!

Perubahan pengertian dan pandangan yang mengenai energy mulai terjadi sejak dari tahun 1974. Perubahan itu muncul disebabkan oleh karena berbagai kajian yang mendalam tentang keberadaan sumber energi. Banyak para ahli yang semula menganggap bahwa besarnya sumber energy merupakan komoditi yang tak terbatas. Setelah melakukan pengkajian yang mendalam ternyata tidak demikian. Peristiwa ini disebut dengan sebutan “kemelut energi”.

Perubahan pengertian dan pandangan mengenai energy mulai terjadi sejak tahun 1974. Perubahan itu muncul disebabkan oleh berbagai kajian yang mendalam mengenai keberadaan sumber energy. Banyak para ahli yang menganggap bahwa besarnya sumber energy merupakan komoditi yang tidak terbatas. Setelah melakukan berbagai pengkajian, ternyata tidak demikian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar